Mengintip Peluang Usaha Liquid Vape yang Bisa Jadi Sumber Cuan

Industri vape di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat, dan salah satu sektor yang paling menarik perhatian adalah peluang usaha liquid vape. Gaya hidup urban, tren nongkrong sambil vaping, dan komunitas vaper yang semakin aktif menciptakan ekosistem yang sangat potensial.

Artikel ini mengupas potensi bisnis liquid vape dari berbagai sisi—mulai dari pertumbuhan pasar, data pengguna, sampai model bisnis dan tantangan yang mungkin dihadapi. Semua disajikan berdasarkan data terbaru, pengamatan pasar, serta wawancara dengan pelaku usaha yang sudah lebih dulu nyemplung di industri ini.

Menurut data dari Statista, pendapatan pasar vape Indonesia diproyeksikan mencapai US$211,40 juta pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 4,57% dari 2025 hingga 2029.

Selain itu, jumlah pengguna vape di Indonesia juga terus meningkat, diperkirakan melampaui 2,2 juta orang berdasarkan laporan WHO dan riset lokal (2023), didominasi oleh usia 20–35 tahun.

Buat Anda yang jeli melihat tren, ini bukan cuma soal ikutan hype. Ini peluang cuan yang real dan scalable. Yuk kita bedah kenapa bisnis liquid vape makin seksi dan gimana cara Anda bisa mulai.

Mengapa Bisnis Liquid Vape di Indonesia Menjanjikan?

1. Pasar Pengguna Vape Terus Bertumbuh

Komunitas pengguna vape di Indonesia tumbuh secara konsisten. Permintaan terhadap liquid vape berkualitas pun terus meningkat. Dari preferensi rasa fruity, creamy, sampai salt nic berkarakter kuat, semua segmen punya demand masing-masing.

Berdasarkan Google Trends, pencarian untuk “liquid salt nic” dan “liquid vape murah” menunjukkan kenaikan stabil sejak 2021 hingga 2025, khususnya di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

2. Tren Inovasi Rasa yang Nggak Pernah Mati

Industri ini jalan kayak industri F&B: rasa terus berevolusi. Sekarang Anda bisa temuin varian rasa yang unik banget—dari teh tarik, roti bakar, sampai mangga susu spicy.

Inovasi rasa terus menjadi daya tarik utama. Data dari marketplace menunjukkan bahwa varian rasa baru cepat naik daun karena rasa penasaran dan FOMO dari komunitas pengguna.

3. Stabilitas Permintaan = Potensi Cuan Konsisten

Begitu orang nemu “liquid favorit”, mereka bakal beli terus. Artinya, retensi pelanggan tinggi. Ini yang bikin margin keuntungan usaha liquid vape bisa sangat menjanjikan—apalagi kalau Anda main di model bisnis yang punya kontrol produk penuh.

Menurut pelaku usaha lokal, margin kotor bisnis liquid vape bisa mencapai 50–70%, terutama jika memiliki brand sendiri.

Model Peluang Usaha Liquid Vape

Usaha Maklon Liquid Vape (Bikin Brand Sendiri)

Model yang paling scalable dan cuan maksimal? Bikin brand sendiri.

Caranya tinggal kerja sama dengan vendor maklon liquid vape yang punya legalitas lengkap, bahan baku berkualitas, dan kapasitas produksi memadai. Mereka bantu Anda dari formulasi rasa, desain kemasan, hingga pendaftaran izin edar.

Berdasarkan data Shopee & Tokopedia, produk liquid lokal mendominasi hingga 70% penjualan kategori vape. Artinya, pasar sangat terbuka untuk pemain baru lokal.

Keuntungannya:

  • Brand Anda sendiri, margin tinggi
  • Bisa main storytelling & branding dengan bebas
  • Punya kontrol atas formula dan distribusi

Strategi Memulai dan Mengembangkan Bisnis Liquid Vape

1. Riset Pasar yang Serius

Jangan asal bikin rasa. Lihat tren marketplace, TikTok vape content, dan komunitas. Cari tahu:

  • Rasa apa yang laku?
  • Audiens Anda lebih cocok salt nic atau freebase?
  • Siapa kompetitor utama?

2. Bangun Branding yang Menempel di Kepala

Nama, logo, tone of voice, sampai cerita brand Anda harus kuat. Market vape sekarang udah crowded, dan branding yang relatable bakal bantu Anda stand out.

3. Digital Marketing is King

Mainin Meta Ads, TikTok Ads, dan organic content yang engaging. Kombinasi strategi paid + organic akan sangat efektif buat ngebangun awareness dan ngumpulin loyal audience.

4. Bangun Komunitas

Komunitas = retensi. Gabung grup Telegram, Discord, forum vape, dan aktif. Nggak cuma promosi, tapi dengerin kebutuhan mereka.

Komunitas pengguna vape cenderung loyal terhadap brand yang engage langsung dan terbuka terhadap feedback. Ini aset jangka panjang.

Tantangan dalam Bisnis Liquid Vape (dan Cara Ngehadapinnya)

1. Regulasi Vape yang Dinamis

Patuhi aturan BPOM atau lembaga terkait.

Berdasarkan PMK No. 193/PMK.010/2021, cairan vape dikenakan cukai sebesar Rp6.030/ml. Pastikan Anda paham soal ini biar nggak kena masalah legalitas.

2. Isu Keamanan Produk

Pakai bahan baku berkualitas, hindari shortcut, dan edukasi pasar bahwa produk Anda aman dan tersertifikasi.

Kerja sama dengan maklon yang punya uji laboratorium & sertifikasi keamanan jadi krusial buat bangun kepercayaan konsumen.

3. Persaingan Ketat

Unique selling point adalah senjata utama. Jangan cuma jual rasa. Jual cerita, karakter, komunitas, dan experience.

4. Modal Awal & Pengelolaan Biaya

Bikin kalkulasi yang realistis. Mulai dari produksi batch kecil dulu, ukur traction, lalu scale up. Jangan langsung habisin modal buat stock yang belum tentu jalan.

5. Strategi Investasi Bisnis Vape

Ketika brand Anda mulai jalan, pikirin reinvestasi ke:

  • Pengembangan flavor baru
  • Ekspansi channel distribusi
  • Kemitraan atau kolaborasi

Bonus: Tips Praktis Biar Cepat Cuan

  • Mulai dari satu varian rasa yang kuat, jangan langsung 10
  • Fokus ke satu persona market dulu (misal: mantan perokok + pengguna pod)
  • Jangan pelit sama kemasan—packaging matters
  • Kuatkan CTA di setiap konten promosi
  • Masuk komunitas review/UGC buat exposure

Siap Terjun ke Peluang Usaha Liquid Vape?

Industri ini bukan sekadar tren. Ini industri dengan retensi tinggi, margin menarik, dan komunitas yang loyal. Dengan pemahaman market, produk yang relevan, dan strategi branding + distribusi yang tepat, peluang usaha liquid vape bisa jadi sumber cuan jangka panjang buat Anda.

Jangan tunggu sempurna. Mulai dari satu langkah kecil yang bisa diukur hasilnya. Validasi market dulu, baru scale up.